[LOUNGE] Ngalor Ngidul CurHat

Mau numpang kasih uneg2, ttg ada keributan yg lucu di suatu tempat (bukan di sini) yang berujung pada hukuman tertentu. Perkaranya apa, siapa yg salah, gua mah ga peduli. As always, bodo amat. Tp alasan spt ini yg membuat gua pen mengutarakan pendapat : Tidak menghargai staf. Alasan ini lantas berhadiah hukuman sama org tertentu.

Gua mau kasih pandangan, sekalian bertukar pikiran kali aja ada yg mau menanggapi. Dalam pemikiran gua seseorang yang diangkat menjadi staf/pejabat pada dasarnya telah diangkat menjadi pelayan bagi kepentingan banyak orang, bukan jd bos yg perlu ditakuti banyak org. Sptnya masih banyak aja orang kita yg luput memahami arti filosofis ketika diangkat jd pejabat.

Seorang bos itu selalu menempatkan ego diatas segalanya, sehingga kepribadian dlm menjalankan kebijakan cenderung menjadi arogan. Sudah sewajibnya org yg diangkat jd pejabat itu meninggalkan perasaan, ego, dan prasangkanya jauh² di rumah dlm melayani kepentingan orang banyak. Atuh bahaya klo menjalankan kebijakan pake perasaan pribadi, ego, dan prasangka. Yg ada pejabatnya bar² semua jd otoriter dan anti kritik.

Pada ideologi² yg menjamin kebebasan berpendapat, idealnya orang yang diangkat jd pejabat publik wajib hukumnya dikritik, dihina, dicela, dicaci dll. Sejauh kritikan, hinaan, celaan, dan cacian berkenaan dng kebijakan pejabat tsb. Jd bukan pribadinya yg dicela melainkan gobloknya kebijakan yg diambil si pejabat. Nah dengan adanya alasan "tidak menghargai staf" lantas berhadiah hukuman, menurut gua fatal sih.

Penghargaan dari seseorang itu tidak bisa ditagih, melainkan didapatkan. Atas dasar tidak mendapatkan penghargaan dr seseorang, lantas si pejabat memberikan hukuman, fix jelas otoriter. Akumulasi dr semua itu bisa berujung pada sikap anti kritik yang ujung²nya menggunakan alat kekuasaan yg dipunyai secara sewenang-wenang. Gua sih berharap, ke depan²nya gada lagi tuh pejabat di manapun (termasuk forum ini) yg menjalankan kebijakan dng bawa² perasaan dan ego pribadi. Gada lagi jg pejabat² yang menagih utk dihargai oleh publik. Karena biar gimanapun, ketika ngana diangkat jd pejabat, sbnrnya dirimu lg diangkat utk menjadi pelayan bagi kepentingan publik.

Note : Biar paham, pandangan gua di atas tidak sedang membenarkan/membela org yg kena hukuman dan menyalahkan si pemberi hukuman. Komen gua berkenaan alasan pemberian hukuman yang cacat logika menurut gua. Perkaranya apa, siapa yg salah gua gatau.
 
Last edited:
Mau numpang kasih uneg2, ttg ada keributan yg lucu di suatu tempat (bukan di sini) yang berujung pada hukuman tertentu. Perkaranya apa, siapa yg salah, gua mah ga peduli. As always, bodo amat. Tp alasan spt ini yg membuat gua pen mengutarakan pendapat : Tidak menghargai staf. Alasan ini lantas berhadiah hukuman sama org tertentu.

Gua mau kasih pandangan, sekalian bertukar pikiran kali aja ada yg mau menanggapi. Dalam pemikiran gua seseorang yang diangkat menjadi staf/pejabat pada dasarnya telah diangkat menjadi pelayan bagi kepentingan banyak orang, bukan jd bos yg perlu ditakuti banyak org. Sptnya masih banyak aja orang kita yg luput memahami arti filosofis ketika diangkat jd pejabat.

Seorang bos itu selalu menempatkan ego diatas segalanya, sehingga kepribadian dlm menjalankan kebijakan cenderung menjadi arogan. Sudah sewajibnya org yg diangkat jd pejabat itu meninggalkan perasaan, ego, dan prasangkanya jauh² di rumah dlm melayani kepentingan orang banyak. Atuh bahaya klo menjalankan kebijakan pake perasaan pribadi, ego, dan prasangka. Yg ada pejabatnya bar² semua jd otoriter dan anti kritik.

Pada ideologi² yg menjamin kebebasan berpendapat, idealnya orang yang diangkat jd pejabat publik wajib hukumnya dikritik, dihina, dicela, dicaci dll. Sejauh kritikan, hinaan, celaan, dan cacian berkenaan dng kebijakan pejabat tsb. Jd bukan pribadinya yg dicela melainkan gobloknya kebijakan yg diambil si pejabat. Nah dengan adanya alasan "tidak menghargai staf" lantas berhadiah hukuman, menurut gua fatal sih.

Penghargaan dari seseorang itu tidak bisa ditagih, melainkan didapatkan. Atas dasar tidak mendapatkan penghargaan dr seseorang, lantas si pejabat memberikan hukuman, fix jelas otoriter. Akumulasi dr semua itu bisa berujung pada sikap anti kritik yang ujung²nya menggunakan alat kekuasaan yg dipunyai secara sewenang-wenang. Gua sih berharap, ke depan²nya gada lagi tuh pejabat di manapun (termasuk forum ini) yg menjalankan kebijakan dng bawa² perasaan dan ego pribadi. Gada lagi jg pejabat² yang menagih utk dihargai oleh publik. Karena biar gimanapun, ketika ngana diangkat jd pejabat, sbnrnya dirimu lg diangkat utk menjadi pelayan bagi kepentingan publik.

Note : Biar paham, pandangan gua di atas tidak sedang membenarkan/membela org yg kena hukuman dan menyalahkan si pemberi hukuman. Komen gua berkenaan alasan pemberian hukuman yang cacat logika menurut gua. Perkaranya apa, siapa yg salah gua gatau.
Amiinnn..
Semogaa ana tidak seperti itu impostor..
Kangen mabar among us..
:he:
 
Dalam pemikiran gua seseorang yang diangkat menjadi staf/pejabat pada dasarnya telah diangkat menjadi pelayan bagi kepentingan banyak orang, bukan jd bos yg perlu ditakuti banyak org.
Setuju banget tapi sayang banyak pejabat/staf yg masih beranggapan bahwa kedudukan mereka diatas rakyat. Padahal sejatinya kekuasaan tertinggi itu adalah rakyat itu sendiri bukanlah sang pejabat..
.
.
.
Tapi yah apalah aku yg cuma pesilat cinta namun doyan remukan rengginang sisa para pengamat & komentator Pap yg mengandung nitrogliserin & mudah meledak dihadapan jemaah julidiah :depresi:
 
Mau numpang kasih uneg2, ttg ada keributan yg lucu di suatu tempat (bukan di sini) yang berujung pada hukuman tertentu. Perkaranya apa, siapa yg salah, gua mah ga peduli. As always, bodo amat. Tp alasan spt ini yg membuat gua pen mengutarakan pendapat : Tidak menghargai staf. Alasan ini lantas berhadiah hukuman sama org tertentu.

Gua mau kasih pandangan, sekalian bertukar pikiran kali aja ada yg mau menanggapi. Dalam pemikiran gua seseorang yang diangkat menjadi staf/pejabat pada dasarnya telah diangkat menjadi pelayan bagi kepentingan banyak orang, bukan jd bos yg perlu ditakuti banyak org. Sptnya masih banyak aja orang kita yg luput memahami arti filosofis ketika diangkat jd pejabat.

Seorang bos itu selalu menempatkan ego diatas segalanya, sehingga kepribadian dlm menjalankan kebijakan cenderung menjadi arogan. Sudah sewajibnya org yg diangkat jd pejabat itu meninggalkan perasaan, ego, dan prasangkanya jauh² di rumah dlm melayani kepentingan orang banyak. Atuh bahaya klo menjalankan kebijakan pake perasaan pribadi, ego, dan prasangka. Yg ada pejabatnya bar² semua jd otoriter dan anti kritik.

Pada ideologi² yg menjamin kebebasan berpendapat, idealnya orang yang diangkat jd pejabat publik wajib hukumnya dikritik, dihina, dicela, dicaci dll. Sejauh kritikan, hinaan, celaan, dan cacian berkenaan dng kebijakan pejabat tsb. Jd bukan pribadinya yg dicela melainkan gobloknya kebijakan yg diambil si pejabat. Nah dengan adanya alasan "tidak menghargai staf" lantas berhadiah hukuman, menurut gua fatal sih.

Penghargaan dari seseorang itu tidak bisa ditagih, melainkan didapatkan. Atas dasar tidak mendapatkan penghargaan dr seseorang, lantas si pejabat memberikan hukuman, fix jelas otoriter. Akumulasi dr semua itu bisa berujung pada sikap anti kritik yang ujung²nya menggunakan alat kekuasaan yg dipunyai secara sewenang-wenang. Gua sih berharap, ke depan²nya gada lagi tuh pejabat di manapun (termasuk forum ini) yg menjalankan kebijakan dng bawa² perasaan dan ego pribadi. Gada lagi jg pejabat² yang menagih utk dihargai oleh publik. Karena biar gimanapun, ketika ngana diangkat jd pejabat, sbnrnya dirimu lg diangkat utk menjadi pelayan bagi kepentingan publik.

Note : Biar paham, pandangan gua di atas tidak sedang membenarkan/membela org yg kena hukuman dan menyalahkan si pemberi hukuman. Komen gua berkenaan alasan pemberian hukuman yang cacat logika menurut gua. Perkaranya apa, siapa yg salah gua gatau.
ane banget ini.... 🤭
TIDAK MENGHARGAI ANUKU

_________:kabur:
 
Back
Top